Gejala Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Didominasi Kalangan Pria

Jum'at, 25 Agustus 2023 - 20:33 WIB
loading...
Gejala Batu Saluran...
Batu saluran kemih merupakan kondisi ketika terjadi endapan material keras yang terbentuk mulai dari ginjal hingga uretra. Lalu, bagaimana penanganannya? Foto/ niddk.nih.gov
A A A
JAKARTA – Penyakit batu saluran kemih di Indonesia menjadi salah satu masalah yang sering pada kasus urologi. Hal itu diungkap dokter Spesialis Urologi dari RS Jantung Diagram Cinere, dr. Bernard Partogu, Sp.U., dalam edukasi bertajuk Penyakit Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat Jinak.

"Angka kejadian batu saluran kemih, di beberapa negara di dunia berkisar antara satu hingga dua puluh persen kasus batu saluran kemih dan kalangan pria lebih sering menderita penyakit ini dibanding perempuan dengan perbandingan 3:1. Puncak insiden terjadi pada usia 40-50 tahun," kata Bernard.



Karena itu, edukasi penting dilakukan guna mengingatkan kembali kepedulian masyararakat akan penyakit gangguan batu saluran kemih dan pembesaran prostat jinak.

Batu saluran kemih merupakan kondisi ketika terjadi endapan material keras (garam/mineral) yang terbentuk mulai dari ginjal hingga uretra. Batu berukuran kecil dan dapat membesar jika tidak ditangani dengan tepat.

Adapun Pembesaran Prostat Jinak atau BPH (Benign Prostatic Hyperplasia), merupakan kondisi ketika kelenjar prostat membesar dan mengakibatkan aluran urine menjadi tidak lancar, berdampak pada buang air kecil terasa tidak tuntas.

Gejala dan Penanganan Batu Saluran Kemih

Diketahui, gejala batu saluran kemih, yaitu timbulnya nyeri di pinggang hilang timbul dari ringan sampai berat. Dapat juga disertai rasa terbakar saat buang air kecil atau berkemih.

“Buang air kecil tidak tuntas, jika memberat dapat disertai rasa demam, menggigil, mual-muntah dan urin berdarah," kata Bernard Partogu.

Gejala umumnya dipicu oleh pola makan yang tidak sehat, konsumsi kafein yang berlebih, terlalu banyak makan daging merah, makanan tinggi oksalat, semisal kacang kacangan dan minuman soda serta alkohol.

Adapun mengenai Pembesaran Prostat Jinak atau BPH (Benign Prostatic Hyperplasia), merupakan bagian dari proses penuaan yang normal pada laki laki dan hingga saat ini penyebabnya belum dapat diketahui dengan pasti tapi diduga karena kondisi akibat penuaan.

"BPH tidak dapat dicegah namun BPH dapat diobati. Salah satu cara terbaik adalah melakukan deteksi dini," ucap Bernard.



Pada pencegahan kedua penyakit ini, diingatkan pula agar masyarakat melakukan diet dan menjaga pola makan melalui konsumsi sayur dan serat serta pembatasan asupan sodium pun dan menghindari soda dan minum berwarna.

"Dua hal yang paling umum dan mudah dilakukan adalah pencegahan dengan pola makan sehat, berolahraga sekaligus melakukan deteksi dini ke dokter jika mengalami gejala yang telah disampaikan," ujar dia.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1599 seconds (0.1#10.140)